Selasa, 22 November 2011

Iman

Pada satu hari di Missionaries Cinta Kasih, Kalkuta. Seorang novis (orang baru) yang bertugas di dapur pergi menemui Ibu Teresa. Ia memberi tahu bahwa tidak ada lagi makanan di gudang persediaan dapur para suster. Sejak pagi tadi sekitar 300 suster sudah pergi menjalankan tugasnya masing-masing ke sudut-sudut kota, dan akan kembali ke pos untuk makan siang. Sementara itu para petugas dapur belum mengerjakan apa-apa karena tidak ada bahan makanan untuk dimasak.
Ibu Teresa memandang novis belia itu, bertanya, “Suster, kamu bertanggung jawab untuk urusan dapur?”
“Ya, Ibu,” jawab si novis.
Ibu Teresa mengangguk, dan dengan tenang dia berkata, “Kalau begitu, pergilah ke kapel. Katakan kepada Tuhan bahwa kita tidak mempunyai makanan lagi di dapur.”
Novis itu berlalu. Wajahnya menunjukkan kekhawatiran tetapi dia pergi juga ke kapel seperti yang diperintahkan. Setelah itu Ibu Teresa melanjutkan pekerjaannya, seolah-olah persoalan mereka sudah teratasi.
Tak berapa lama bel rumah mereka berdering. Seseorang mencari Ibu Teresa. Ibu Teresa segera menemui orang di depan pintu, yang ternyata seorang sopir truk pemerintah. Wajahnya nampak khawatir, berkata, “Ibu, hari ini sekolah-sekolah negeri melakukan aksi mogok dan mereka sudah menyuruh siswa-siswi untuk pulang. Saya sopir pemerintah dan kami mempunyai ribuan bungkus roti. Kami tidak tahu akan dibawa ke mana makanan sebanyak ini. Apakah Ibu Teresa bisa memanfaatkannya?”
Ibu Teresa tersenyum, segera menandatangi surat tanda terima yang dibawa sopir itu.
Misionaris Cinta Kasih didirikan pada tahun 1948 oleh Ibu Teresa. Mereka memfokuskan diri bekerja untuk menolong orang-orang miskin di perkampungan kumuh di seluruh Kalkuta, India. Ibu Teresa memulai misi ini dengan turun sendiri ke jalan dengan uang 5 rupee di tangan.
Tahun 1997 ketika Ibu Teresa berpulang dalam usia 87 tahun, Misionaris ini memiliki lebih dari 3500 suster di 610 misionaris cabang, di 123 negara di seluruh dunia.
“Bila Tuhan bekerja, Dia yang akan memberkati. Kita tidak melakukan apa-apa,” ujarnya dalam sebuah catatan.

10 Juli 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar