Cerita ini berasal dari Persia. Alkisah, Raja Syahryar baru saja menikah. Dia gusar ketika mengetahui bahwa istri adiknya berselingkuh. Tidak lama berselang, permaisurinya pun kedapatan melakukan hal yang sama. Raja naik pitam dan menghukum mati istrinya.
Dalam kepahitan karena pengkhianatan yang tidak pernah diduganya tersebut, Raja berkesimpulan bahwa perempuan itu tidak setia.
Sejak itu Raja memutuskan menikah untuk satu malam saja. Keesokan paginya, istri barunya harus dihukum mati. Malam berikutnya, Raja akan mengawini perempuan lain, lalu paginya dihukum mati. Begitu seterusnya sampai habislah perawan di negeri tersebut.
Penasihat kerajaan, orang yang bertanggung jawab menyediakan perawan untuk Raja, mulai bingung. Dia tidak tahu lagi ke mana harus mencari perawan.
Syeherazad, anak perempuan satu-satunya yang sangat dicintainya, memperhatikan kegundahan hati sang ayah.
”Ayah, kenapa wajah Ayah kelihatan kusut?” tanya Syeherazad khawatir.
Lalu sang ayah menceritakan masalah yang tengah dihadapinya. Di luar perkiraan, Syeherazad menawarkan diri untuk diserahkan menjadi pengantin semalam bagi Raja.
“Tidak, anakku sayang. Kau takkan pernah Ayah serahkan kepada Raja yang sudah kehilangan akal itu,” tekadnya.
“Percayalah kepadaku, Ayah. Aku takkan dihukum mati. Aku akan menjadi permaisuri untuk waktu yang lama.”
“Bagaimana bisa, anakku?”
“Serahkan saja kepadaku. Malam ini, jadikan aku pengantin Raja.”
Akhirnya malam itu Syeherazad menghadap Raja. Sepanjang malam sang ayah gelisah tidak bisa tidur karena memikirkan nasib anak perempuannya. Namun, keesokan harinya Raja tidak menghukum seorang pun. Begitu pula malam berikutnya, lalu malam berikutnya, dan seterusnya.
Apa yang telah dilakukan anakku kepada Raja, batin sang ayah.
Beginilah rahasia Syeherazad yang cerdik. Pada malam perkawinannya dengan Raja, ia mendongeng satu cerita tetapi tidak sampai tamat. Karena ingin mendengar kelanjutan cerita itu, keesokan harinya Raja menunda untuk menghukum.
Malam kedua, Syeherazad melakukan hal yang sama. Dia mendongeng cerita baru tetapi tidak sampai habis. Karena ingin mengetahui akhir cerita, lagi-lagi Raja menunda untuk menghukum.
Syeherazad mempunyai banyak sekali cerita dan dia pendongeng yang pintar. Ia menceritakan kisah roman, komedi, tragedi. Emosi Raja turun naik mendengar pelbagai cerita itu. Ia menangis bila sedih, tertawa bila lucu.
Demikian dilakukan Syeherazad sampai 1001 malam. Dan pada malam terakhir ia bercerita, Raja sudah lupa pada hukumannya.
Dari berbagai sumber
14 Juli 2011
Selasa, 22 November 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hikayat 1001 Malam = 4 Jilid
BalasHapusPenerjemah : Fuad Syaifudin Nur
Penyunting : Anis Maftuhin
Tata Letak : Ade Damayanti
Desain Sampul : Tim Qisthi Prss
ISBN: 978-979-1303-11-8
Ukuran: 15,5 x 24 cm
Jenis Buku: Hard Cover
Jenis Kertas: HVS
Kategori: Kisah Islami
Harga : Rp. 625.000,-
Harga Promo : Rp.425.000,-
Free Ongkir utk DKI Jakarta, Luar DKI sesuai tarif ekpedisi.
Hub. Sapto Senoaji Hp.0818051579 Pin BB :270B3B47